Jawaban soal matematika kelas 8 uji kompetensi 4

Jawaban soal matematika kelas 8 uji kompetensi 4

Menguasai Uji Kompetensi 4 Matematika Kelas 8: Panduan Mendalam Jawaban dan Konsep Kunci

Uji Kompetensi 4 merupakan salah satu tolok ukur penting dalam perjalanan belajar matematika kelas 8. Materi yang diujikan pada bab ini biasanya berfokus pada Teorema Pythagoras dan Aplikasinya, sebuah konsep fundamental yang membuka pintu pemahaman lebih lanjut dalam geometri dan berbagai bidang sains lainnya. Memahami secara mendalam materi ini tidak hanya penting untuk meraih nilai optimal dalam uji kompetensi, tetapi juga untuk membangun fondasi matematika yang kuat di jenjang berikutnya.

Artikel ini hadir untuk menjadi sahabat belajar Anda. Kita akan mengupas tuntas berbagai tipe soal yang sering muncul dalam Uji Kompetensi 4, memberikan penjelasan langkah demi langkah untuk menemukan jawabannya, serta mengulas konsep-konsep kunci yang mendasarinya. Dengan pemahaman yang komprehensif, Anda akan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi setiap soal.

Jawaban soal matematika kelas 8 uji kompetensi 4

Memahami Teorema Pythagoras: Fondasi Utama

Sebelum menyelami soal-soal, mari kita teguhkan kembali pemahaman kita tentang Teorema Pythagoras. Teorema ini berlaku khusus untuk segitiga siku-siku. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya berukuran 90 derajat. Sisi-sisi yang membentuk sudut siku-siku disebut sisi siku-siku (atau sering dilambangkan dengan $a$ dan $b$), sedangkan sisi terpanjang yang berhadapan dengan sudut siku-siku disebut sisi miring atau hipotenusa (dilambangkan dengan $c$).

Bunyi Teorema Pythagoras adalah: "Kuadrat dari sisi miring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat dari kedua sisi siku-sikunya."

Dalam bentuk persamaan matematika, teorema ini dinyatakan sebagai:

$a^2 + b^2 = c^2$

Di mana:

  • $a$ adalah panjang salah satu sisi siku-siku.
  • $b$ adalah panjang sisi siku-siku lainnya.
  • $c$ adalah panjang sisi miring (hipotenusa).

Rumus ini adalah kunci untuk menyelesaikan sebagian besar soal dalam Uji Kompetensi 4. Kita bisa menggunakannya untuk mencari panjang sisi miring jika kedua sisi siku-siku diketahui, atau mencari panjang salah satu sisi siku-siku jika sisi miring dan satu sisi siku-siku lainnya diketahui.

Tipe Soal Umum dalam Uji Kompetensi 4 dan Cara Menjawabnya

Uji Kompetensi 4 umumnya menyajikan soal dalam beberapa kategori:

  1. Menghitung Panjang Sisi Miring (Hipotenusa):
    Soal jenis ini biasanya memberikan panjang kedua sisi siku-siku dan meminta kita untuk mencari panjang sisi miringnya.

    Contoh Soal:
    Sebuah segitiga siku-siku memiliki panjang sisi siku-siku 6 cm dan 8 cm. Berapakah panjang sisi miringnya?

    Langkah-langkah Penyelesaian:

    • Identifikasi sisi-sisi yang diketahui. Dalam kasus ini, $a = 6$ cm dan $b = 8$ cm.
    • Gunakan rumus Teorema Pythagoras: $a^2 + b^2 = c^2$.
    • Substitusikan nilai yang diketahui: $6^2 + 8^2 = c^2$.
    • Hitung kuadratnya: $36 + 64 = c^2$.
    • Jumlahkan hasilnya: $100 = c^2$.
    • Untuk mencari $c$, ambil akar kuadrat dari kedua sisi: $c = sqrt100$.
    • Hasilnya adalah: $c = 10$ cm.

    Penjelasan Konsep: Dalam soal ini, kita menerapkan langsung Teorema Pythagoras untuk menemukan panjang sisi terpanjang. Perhatikan bahwa hasil kuadrat dari sisi siku-siku dijumlahkan, dan akar kuadrat dari jumlah tersebut memberikan panjang sisi miring.

  2. Menghitung Panjang Salah Satu Sisi Siku-siku:
    Dalam tipe soal ini, kita diberikan panjang sisi miring dan salah satu sisi siku-siku, lalu diminta untuk mencari panjang sisi siku-siku yang lain.

    Contoh Soal:
    Panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku adalah 13 cm, dan salah satu sisi siku-sikunya adalah 5 cm. Berapakah panjang sisi siku-siku yang lain?

    Langkah-langkah Penyelesaian:

    • Identifikasi sisi-sisi yang diketahui. Di sini, $c = 13$ cm dan salah satu sisi siku-siku (misalnya $a$) adalah 5 cm. Kita perlu mencari $b$.
    • Tulis ulang rumus Teorema Pythagoras untuk mencari sisi siku-siku: $a^2 + b^2 = c^2$ dapat diubah menjadi $b^2 = c^2 – a^2$.
    • Substitusikan nilai yang diketahui: $b^2 = 13^2 – 5^2$.
    • Hitung kuadratnya: $b^2 = 169 – 25$.
    • Kurangkan hasilnya: $b^2 = 144$.
    • Ambil akar kuadrat dari kedua sisi: $b = sqrt144$.
    • Hasilnya adalah: $b = 12$ cm.

    Penjelasan Konsep: Ketika kita mencari sisi siku-siku, kita perlu mengurangkan kuadrat dari salah satu sisi siku-siku dari kuadrat sisi miring. Ini karena sisi miring adalah yang terpanjang, dan selisih kuadratnya akan memberikan kuadrat dari sisi yang lebih pendek.

  3. Menentukan Jenis Segitiga (Segitiga Siku-siku, Lancip, atau Tumpul):
    Soal ini meminta kita untuk menentukan apakah segitiga dengan panjang sisi tertentu adalah segitiga siku-siku, lancip, atau tumpul.

    Contoh Soal:
    Diketahui sebuah segitiga memiliki panjang sisi 7 cm, 8 cm, dan 10 cm. Tentukan jenis segitiga tersebut.

    Langkah-langkah Penyelesaian:

    • Urutkan panjang sisi dari yang terpendek hingga terpanjang. Dalam kasus ini, sisi-sisinya adalah 7, 8, dan 10.
    • Tetapkan sisi terpanjang sebagai $c$, dan dua sisi lainnya sebagai $a$ dan $b$. Jadi, $a = 7$ cm, $b = 8$ cm, dan $c = 10$ cm.
    • Hitung $a^2 + b^2$ dan $c^2$.
      • $a^2 + b^2 = 7^2 + 8^2 = 49 + 64 = 113$.
      • $c^2 = 10^2 = 100$.
    • Bandingkan hasil $a^2 + b^2$ dengan $c^2$:
      • Jika $a^2 + b^2 > c^2$, maka segitiga tersebut adalah segitiga lancip.
      • Jika $a^2 + b^2 = c^2$, maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku.
      • Jika $a^2 + b^2 < c^2$, maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul.
    • Dalam contoh ini, $113 > 100$, yang berarti $a^2 + b^2 > c^2$.
    • Jadi, segitiga tersebut adalah segitiga lancip.

    Penjelasan Konsep: Konsep ini merupakan perluasan dari Teorema Pythagoras. Jika jumlah kuadrat dua sisi yang lebih pendek lebih besar dari kuadrat sisi terpanjang, maka sudut yang dibentuk oleh kedua sisi yang lebih pendek tersebut pasti kurang dari 90 derajat (lancip). Jika sama, sudutnya tepat 90 derajat (siku-siku). Jika lebih kecil, sudut tersebut pasti lebih dari 90 derajat (tumpul).

  4. Aplikasi Teorema Pythagoras dalam Soal Cerita:
    Soal jenis ini menerapkan Teorema Pythagoras dalam konteks dunia nyata, seperti menghitung jarak diagonal, tinggi suatu objek, atau panjang tangga yang bersandar pada dinding.

    Contoh Soal:
    Sebuah tiang bendera tingginya 12 meter disandarkan pada sebuah tembok. Jarak ujung bawah tiang ke tembok adalah 5 meter. Berapakah panjang tiang bendera yang bersentuhan dengan tembok?

    Langkah-langkah Penyelesaian:

    • Visualisasikan situasi ini. Tiang bendera, tembok, dan tanah membentuk sebuah segitiga siku-siku.
    • Tinggi tiang yang bersentuhan dengan tembok adalah sisi miring ($c$).
    • Tinggi tembok yang dicapai oleh ujung atas tiang adalah salah satu sisi siku-siku (misalnya $a$).
    • Jarak ujung bawah tiang ke tembok adalah sisi siku-siku lainnya (misalnya $b$).
    • Dalam soal ini, tinggi tembok yang dicapai tiang adalah 12 meter ($a = 12$ m), dan jarak ujung bawah tiang ke tembok adalah 5 meter ($b = 5$ m). Kita perlu mencari panjang tiang bendera yang bersentuhan dengan tembok, yang sebenarnya adalah panjang tiang itu sendiri. Perlu diperhatikan bahwa dalam soal ini, yang dimaksud dengan "panjang tiang bendera yang bersentuhan dengan tembok" adalah sisi miringnya jika temboknya vertikal dan tanahnya horizontal. Namun, jika pertanyaannya adalah tinggi yang dicapai tiang pada tembok, maka itu adalah sisi miring. Jika soal ini dimaknai bahwa tiang bendera itu sendiri adalah garis miring, maka kita mencari sisi miringnya. Mari kita asumsikan soal ini bertanya panjang tiang bendera jika tiang tersebut bersandar pada tembok. Maka, tinggi tembok yang dicapai tiang adalah salah satu sisi siku-siku, dan jarak tiang ke tembok adalah sisi siku-siku lainnya. Yang ditanyakan adalah panjang tiang itu sendiri, yang merupakan sisi miring.
    • Jadi, $a = 12$ m (tinggi yang dicapai di tembok) dan $b = 5$ m (jarak ujung bawah tiang ke tembok). Kita mencari $c$ (panjang tiang).
    • Gunakan rumus: $a^2 + b^2 = c^2$.
    • Substitusikan nilai: $12^2 + 5^2 = c^2$.
    • Hitung kuadratnya: $144 + 25 = c^2$.
    • Jumlahkan: $169 = c^2$.
    • Ambil akar kuadrat: $c = sqrt169$.
    • Hasilnya adalah: $c = 13$ meter.

    Penjelasan Konsep: Soal cerita menguji kemampuan kita untuk menerjemahkan situasi nyata ke dalam model matematika. Menggambar diagram seringkali sangat membantu untuk mengidentifikasi sisi-sisi yang berperan sebagai sisi siku-siku dan sisi miring.

  5. Triple Pythagoras:
    Triple Pythagoras adalah himpunan tiga bilangan bulat positif $a, b,$ dan $c$, sedemikian rupa sehingga $a^2 + b^2 = c^2$. Mengenali triple Pythagoras umum dapat mempercepat penyelesaian soal. Beberapa triple Pythagoras yang umum adalah:

    • 3, 4, 5 ($3^2 + 4^2 = 9 + 16 = 25 = 5^2$)
    • 5, 12, 13 ($5^2 + 12^2 = 25 + 144 = 169 = 13^2$)
    • 8, 15, 17 ($8^2 + 15^2 = 64 + 225 = 289 = 17^2$)
    • 7, 24, 25 ($7^2 + 24^2 = 49 + 576 = 625 = 25^2$)

    Contoh Soal:
    Sebuah segitiga siku-siku memiliki panjang sisi siku-siku 9 cm dan 12 cm. Berapakah panjang sisi miringnya?

    Langkah-langkah Penyelesaian (dengan Triple Pythagoras):

    • Perhatikan sisi-sisi yang diketahui: 9 cm dan 12 cm.
    • Periksa apakah sisi-sisi ini merupakan kelipatan dari triple Pythagoras yang dikenal.
    • Kita tahu triple 3, 4, 5. Jika kita mengalikan setiap angka dengan 3, kita mendapatkan:
      • $3 times 3 = 9$
      • $4 times 3 = 12$
      • $5 times 3 = 15$
    • Karena 9 dan 12 adalah bagian dari kelipatan triple 3, 4, 5, maka sisi miringnya adalah 15 cm.

    Penjelasan Konsep: Mengenali triple Pythagoras adalah keterampilan yang sangat berguna. Ini memungkinkan kita untuk menjawab soal tanpa perlu melakukan perhitungan kuadrat dan akar kuadrat secara rinci, sehingga menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan perhitungan.

READ  Kartu ujian sekolah excel download

Tips Tambahan untuk Sukses dalam Uji Kompetensi 4:

  • Pahami Konsep, Bukan Menghafal Rumus: Teorema Pythagoras bukanlah sekadar rumus. Pahami mengapa rumus tersebut berlaku dan bagaimana ia terhubung dengan sifat-sifat segitiga siku-siku.
  • Gambar Diagram: Untuk soal cerita, menggambar sketsa situasi sangat penting. Ini membantu Anda memvisualisasikan masalah dan mengidentifikasi elemen-elemen yang relevan.
  • Perhatikan Satuan: Selalu perhatikan satuan panjang yang diberikan dalam soal dan pastikan jawaban Anda menggunakan satuan yang sama.
  • Latihan Soal Beragam: Kerjakan berbagai macam soal, mulai dari yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks. Semakin banyak Anda berlatih, semakin terbiasa Anda dengan berbagai variasi soal.
  • Teliti dalam Perhitungan: Kesalahan perhitungan kecil dapat berakibat fatal pada jawaban akhir. Periksa kembali setiap langkah perhitungan Anda.
  • Pahami Konversi Satuan (Jika Ada): Terkadang soal mungkin menggunakan satuan yang berbeda (misalnya meter dan centimeter). Pastikan Anda melakukan konversi yang benar sebelum menghitung.
  • Review Materi: Sebelum ujian, luangkan waktu untuk meninjau kembali seluruh materi tentang Teorema Pythagoras dan aplikasinya.

Kesimpulan

Uji Kompetensi 4 Matematika Kelas 8 adalah kesempatan emas untuk menunjukkan pemahaman Anda tentang Teorema Pythagoras, sebuah konsep fundamental dalam matematika. Dengan memahami prinsip dasar teorema, mengenali berbagai tipe soal, dan mempraktikkan strategi penyelesaian yang tepat, Anda akan dapat menjawab setiap pertanyaan dengan percaya diri. Ingatlah bahwa latihan yang konsisten adalah kunci. Teruslah berlatih, jangan ragu untuk bertanya jika ada yang tidak dipahami, dan nikmati proses belajar matematika! Semoga artikel ini menjadi panduan berharga bagi Anda dalam menguasai Uji Kompetensi 4.

>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *